Sabtu, 30 April 2011

Belajar dari kehidupan

ketika kerja kita tak dihargai, maka saat itu kita belajar tentang ketulusan..
ketika usaha kita tak dinilai tak penting, maka saat itu kita belajar tentang keikhlasan..
ketika hati kita terluka, maka saat itu kita belajar tentang memaafkan..
ketika kita harus lelah dan kecewa, maka saat itu kita belajar tentang kesungguhan..
ketika kita merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kita belajar tentang ketangguhan..
ketika kita harus membayar biaya yang seharusnya tak perlu ditanggung, maka saat itu kita belajar tentang kemurahan hati..
tetaplah sabar, karena kita sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan.. (anonim)



Manusia adalah makhluk hidup. Setiap yang hidup memiliki kehidupan, namun kehidupan manusia lebih kompleks karena manusia tak hanya dibekali niwa dan raga saja namun dibekali juga dengan hati dan akal. Setiap bagian memiliki hubungan yang tak dapat dipisahkan. Raga hanya seonggok daging bila tak ada jiwa, hati dan akal. Jiwa dan raga pun tak dapat merasakan dan memikirkan bila tak ada hati dan akal. Bila tanpa hati manusia akan seperti robot, tak berperasaan. Bila tanpa akal maka tak akan ada peradaban manusia karena ketidakmampuan untuk berfikir dan belajar. Hidup adalah anugerah dari Tuhan dimana didalamnya kita diberikan banyak kesempatan untuk belajar. Setiap detik kehidupan memiliki makna dan mengandung pelajaran bagi orang-orang yang mau memperhatikan. Tuhan telah mendirikan sekolah yang bernama kehidupan. kita telah berada di dalamnya. Bersedia atau tidak untuk mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya itu adalah pilihan, memperhatikan ataupun mengabaikan pelajaran yang diberikan kehidupan itupun pilihan. Kehidupan memberikan begitu banyak pelajaran, interaksi kita dengan orang lain dan alam sekitar, buku, musik, film, tantangan, dan harapan yang kita miliki serta berbagai fenimena dan peristiwa telah direncanakan Tuhan sebagai sarana untuk belajar. Kerilah perhatian pada kehidupan dan sekitarmu maka kamu akan belajar.

7 komentar:

  1. bagaimanakah kita menjalani kehidupan, manakala kita tak mampu mengndalikan hati dan jiwa laksana kata bijak yang tertuang indah dalam blog anda ini teman?

    BalasHapus
  2. buad izma, mgkn dsaat sperti itu, dsaat qta tdk bs mngendalikan diri qt sndiri, maka qt butuh sbuah perenungan yg mndalam. menyujudkan siri kepada yg sang pemilik diri qt sesungguhnya

    BalasHapus
  3. hidup yang kita jalani seperti apa yang kita pandang..kalau kita memandang kehidupan ini sebagai sesuatu yang ringan maka hidup ini akan terasa ringan dan menyenangkan, bila kita memandang kehidupan ini berat maka hidup ini akan terasa berat..
    memang kadang kita seperti berat menjalani kehidupan karena masalah yang tak kunjung selesai, pekerjaan atau tugas yang menumpuk, atau keadaan lain yang membuat kita merasa terpuruk dan tak berdaya, namun semua itu adalah sebuah proses, wahana kita untuk latihan menjadi pribadi yang lebih baik..tidak mudah melakukannya, lebih mudah mengatakannya tapi dengan keikhlasan dan keterbukaan kita pasti bisa menerima kehidupan yang diberikan Tuhan pada kita dan menjalaninya dengan penuh syukur..insyaAllah,amiin
    semangat temaan..

    BalasHapus
  4. mengutip kalimat dalam blog.."Tuhan telah mendirikan sekolah yang bernama kehidupan. kita telah berada di dalamnya. Bersedia atau tidak untuk mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya itu adalah pilihan, memperhatikan ataupun mengabaikan pelajaran yang diberikan kehidupan itupun pilihan."
    kalo menurutq si mbak mas.,,kata-kata "pilihan" itu lebih cocoknya diganti dengan kata "memilih".,jadi dengan kata kerja akan lebih menampakkan manusia untuk mengatur dan mandiri.,,
    jadi kalo aq berfilosofi se,,hidup itu memilih,bukan pilihan..

    BalasHapus
  5. he'em mbk..makasii masukannya..
    setiap orang berhak untuk berfilosofi..
    hidup memang memilih karena dalam hidup, Tuhan memberi banyak pilihan..
    tapi dalam kalimat "Tuhan telah mendirikan sekolah yang bernama kehidupan. kita telah berada di dalamnya. Bersedia atau tidak untuk mengikuti kurikulum dan sistem pembelajarannya itu adalah pilihan, memperhatikan ataupun mengabaikan pelajaran yang diberikan kehidupan itupun pilihan." itu memang tata bahasanya pake kata benda mbk..kn disitu pilihan sebagai obyek, dalam bahasa inggris kedudukannya itu sbg complement..hehe

    BalasHapus
  6. waduh,,mbak mas,,nyerah deh klo bawa2 grammar.,hihi.,,,

    o pean iku mengutip kata asing toh mbk mas.,,okelah kalo begitu..

    tapi aq ttp lbh seneng "memilih" .,,

    hehe

    BalasHapus
  7. bukan ngutip kalimat asing buk..hehe
    tapi emang kebetulan d kalimat itu kedudukannya perlu kata benda..hehe
    he'em..setiap orag berhak mengeluarkan pendapat.. : )

    BalasHapus